Text
Tinjauan Atas Perdebatan Batalwi dengan Chakralwi
Sinopsis
Melalui buku ini, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, Pendiri Jemaat Ahmadiyah, meluruskan kekeliruan yang banyak terjadi berkenaan dengan sumber hukum dalam Islam. Banyak yang keliru mendudukkan Hadits seakan lebih utama dari Al-Qur’an. Ada pula yang beranggapan bahwa Hadits hanya barang rongsokan yang tidak ada artinya sama sekali dalam Islam. Buku ini meluruskan kekeliruan-kekeliruan tersebut dengan menjelaskan hirarki sumber hukum Islam yang sebenarnya sebagaimana yang berlaku di zaman Rasulullah saw.
Keyakinan yang paling benar tidak akan seperti halnya firqah Ahli Hadits di zaman ini yang berkeyakinan bahwa kedudukan Hadits lebih utama daripada Al-Qur’an. Demikian pula jika kisah-kisah yang ada dalam Hadits bertolak belakang dengan penjelasan Al-Qur’an, hendaknya jangan bersikap lebih mengutamakan kisah-kisah Hadits tersebut lalu meninggalkan keterangan Al-Qur’an. Tidak pula seperti halnya Maulwi Abdullah Cakralwi yang menganggap Hadits sebagai sesuatu yang sia-sia dan batil semata, melainkan perlakukanlah Al-Qur’an dan Sunnah sebagai hakim bagi Hadits dan terimalah Hadits-hadits yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah dengan lapang dada. Inilah Sirõtõl Mustaqĩm. Buku ini juga berisi nasihat-nasihat dan bimbingan berharga bagi kita tentang bagaimana kita harus bersikap jika di antara Al-Quran, Sunnah dan Hadits kita jumpai sesuatu yang sepertinya bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya buku ini menjadi penting untuk dibaca dan dipelajari agar wawasan pengetahuan kita tentang hukum Islam menjadi bertambah.
Tidak tersedia versi lain